Masuk pada semester genap pada tahun 2023, saya sebagai mahasiswa tentunya senang mendapat kabar bahwa kegiatan perkuliahan sudah kembali memberlakukan pembelajaran secara luring di gedung perkuliahan, setelah semester sebelumnya diadakan uji coba pembelajaran luring dengan jadwal yang tidak pasti serta semester sebelumnya lagi perkuliahan diadakan melalui daring sepenuhnya.
Karena alasan lain hal, saya tidak sengaja bertemu dan berkenalan dengan sesama mahasiswa yang beliau itu baru saja duduk di bangku perkuliahan pada semester ganjil sebelumnya. Yep, perkenalan yang singkat, hemat percakapan, dan yaa karena saya memang tidak banyak mengobrol banyak kecuali jika memang ada yang penting dan yang perlu saya tanyakan atau diskusikan dengan dia. Kita-pun juga nggak sengaja bertukar nomor telepon WhatsApp in-case kalau ada hal penting yang bisa saya langsung tanyakan ke dia.
Semester genap pada tahun 2023-pun berakhir. Saya berpisah dengannya, namun karena beliau menyimpan nomor telepon saya, saya-pun juga masih melihat status WhatsApp dia (walau terkadang beberapa story-nya agak ya gitu).
Waktu berjalan cepat, masuk pada semester genap tahun 2024. Saya dihadapkan pada suatu pilihan dan tiba-tiba teringat beliau yang nomornya masih saya simpan. Saya langsung kontak beliau dan mengatur beberapa hal untukku dengan singkat.
Berjalannya waktu sampai di akhir semester, saya masuk ke sebuah ruangan di sudut kampus untuk melakukan sesuatu. Ketika saya masuk ke ruangan itu, baru saya sendiri yang masuk. Saya tahu kalau beliau juga akan melakukan sesuatu di ruangan yang sama dengan saya, maka saya mencoba menghubungi beliau melalui WhatsApp jika saya sudah sampai di ruangan. Tanpa lama, dia mengirimkan foto bahwa dia sudah sampai area kampus dan karena mengetahui saya sudah ada di ruangan, dia-pun juga akan bergegas masuk ke ruangan.
Setelah beliau masuk ke ruangan, mungkin baru sekitar 3 orang di ruangan itu : saya, dia, dan satu orang yang saya tidak kenal. Baiklah, sayapun akhirnya membuka diskusi dengan beliau, yaa semacam tanya-tanya atau diskusi yang bersifat kasual, hingga pada satu titik saya mengatakan ke beliau, “mungkin semester ini adalah semester terakhir bagi saya, karena saya sudah memulai pengerjaan tugas akhir.” Beliau menjawab, “iya, saya-pun juga terakhir semester ini”. Saya-pun kaget, “loh heh, kenapa? bukannya kalian masih perlu beberapa semester lagi sebelum mencapai semester akhir?”. Beliau membalas, “ya, karena saya sudah tekan kontrak untuk bekerja di Jepang”. Mendengar itu, saya jawab, “syukurlah, dan karena itu, mungkin saja hari ini adalah hari terakhir kita bisa bertemu, semoga sukses ya”. Percakapan-pun berlanjut mengenai hal teknis dia untuk bisa bekerja di Jepang, dan yep percakapan berakhir, apa yang perlu kita lakukan di ruangan itu juga sudah selesai atau cukup dan yep kita berpisah. Yep, kupikir itu adalah pertemuan saya dengan dia terakhir. Timbul sedikit rasa menyesal, “kenapa saya nggak sempat ambil foto selfie dengan beliau”, namun ya sudahlah.
Beberapa hari yang lalu, baru saja saya tiba di kampus untuk mengadakan belajar kelompok bersama teman-teman, tiba-tiba dia berjalan berlawanan denganku dan menyapaku, “hey!”. Saya kaget, “wah ketemu lagi kita”. Mengobrol sebentar, mengambil selfie dan menutup perjumpaan dengannya dengan, “semoga sukses yaa”. Yep, saya rasa itu akan menjadi pertemuan saya dengannya yang terakhir. Let see, apakah di masa mendatang saya bisa bertemu lagi dengannya atau tidak.
Namun yeah, begitulah kehidupan manusia. Kita bertemu dengan orang yang baru, dan suatu saat, kita perlu berpisah. Ini bukan pertama kalinya saya mengalami seperti ini. Ini juga saya dengan teman-teman TK, SD, SMP, SMK, tempat kerja, teman komunitas, dsb., termasuk kedepannya yaa teman-teman kuliah-ku saat ini yang sudah bersama hampir 4 tahun.
Berpisah, dan entahlah kapan kita bertemu lagi dengannya, hanya waktu yang bisa menjawab. So yeah, jika kalian masih bersama dengan teman dan teman itu memiliki sebuah kesan tersendiri bagi kita dan kita masih memilki kesempatan yang banyak untuk bertemu dengannya, puaskanlah. Habiskan banyak waktu dan diskusi dengannya, karena suatu saat, teman yang punya kesan tersendiri itupun juga akan berpisah dengan kita, mengambil jalan yang berbeda dengan kita, dan kita-pun juga perlu dan selalu mencari teman-teman yang baru, mengikuti berjalannya waktu.
Begitu kita berpisah dengan teman yang kita anggap spesial bagi kita itu, rasa kangen itu pasti akan selalu ada. Bersyukurlah, kita sekarang sudah hidup di era di mana teknologi komunikasi itu sudah modern. Kita bisa follow akun Instagram, TikTok, dan akun sosial media lainnya untuk dapat saling bertanya kabar. Tapi yaa terkadang, diantara teman-teman lama kita-pun juga mungkin sudah tidak seresponsif seperti dulu. Mungkin sudah ada yang memiliki kehidupan yang baru, sedang sibuk mengejar mimpi-mimpi-nya, dan lain hal yang mungkin dia tidak cepat merespons atau bahkan tidak sempat menjawab pertanyaan kita mengenai kabarnya. Atau bahkan, teman lama kita sudah tidak aktif menggunakan sosial media (atau bahkan kita lupa dengan nama lengkapnya) yang itu mempersulit kita untuk menyambung persahabatan kembali melalui jalur virtual.
So yeah, pada akhirnya, sebagai penutup, kembali saya katakan, habiskanlah waktu bersama sahabat, terutama yang memilki kesan tersendiri bagi kita sebelum kita berpisah dengannya (dan kangen keberadaannya) hingga batas waktu yang tidak ditentukan.